Jumat, 24 Juli 2009

Membasmi Korupsi dengan "Pendidikan Antikorupsi"

Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) terus menggalakkan program memerangi korupsi sejak dini lewat pendidikan antikorupsi di sekolah-sekolah, yaitu dengan menerapkan modul pendidikan antikorupsi. Kota Solo, Jawa Tengah, menjadi salah satu dari 24 kabupaten/kota di Tanah Air yang ditunjuk KPK sebagai tempat uji coba penerapan modul pendidikan antikorupsi. Demikian dilaporkan Kompas, 24 Juli 2009.

Pendidikan antikorupsi tersebut akan diselipkan pada mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, Agama, dan Bimbingan Konseling.

Adanya program pendidikan antokorupsi ini, seolah (bisa juga benar adanya-red) membuktikan bahwa sistem pendidikan yang kita jalani selama ini baik langsung maupun secara langsung, berhasil mencetak para koruptor atau pendidikan yang secara sadar atau tidak memberikan pelajaran korupsi.

Itu bisa kita lihat dengan gamblang pada praktek Ujian Nasional (UN) yang selama ini bikin heboh. Ujian yang konon untuk meningkatkan kualitas kelulusan para murid sekolah ternyata malah menjadi ajang "belajar korupsi" sejak dini secara massal. Bahkan, para guru mereka mendukung, dengan alasan kekhawatiran murid-murid mereka tidak lulus dan merosotnya pamor sekolah karena banyak murid mereka tidak lulus. Bocornya jawaban soal ujian nasional itu, yang terjadi secara meluas, bahkan beberapa kasus dilakukan para guru mereka, jelaslah merupakan bentuk "belajar korupsi" sejak dini.

Maka, jika hari ini banyak para profesor, doktor, dan ilmuan (bukan hanya pengusaha dan para pejabat birokrat) yang kedapatan korupsi, regenerasi secara sistemik sepertinya sudah disiapkan.

4 komentar:

  1. Setuju pelajaran tentang kosupsi harus diajarkan semenjak dini, supaya anak-anak tahu bahwa korupsi itu JAHAT, anak-anak juga harus tahu betapa bangsa Indonesia hancur karena korupsi dimana-mana. Mereka harus belajar dan menjadi generasi yang mampu memutus mata rantai korupsi di Indonesia.

    Kejujuran juga harus diajarkan semenjak dini, karena kejujuran pada setiap orang tidak bisa datang dengan tiba-tiba. Jadi kalau anak-anak kita sudah terbiasa dengan kejujuran insya Allah ketika mereka memimpin bangsa Indonesia dikemudian hari maka kejujuran itu akan dapat menyelamatkan bangsa Indonesia dari kehancuran.

    terima kasih,
    Harjum Muharam
    Fakultas Ekonomi Undip
    http://www.harjum.blogspot.com
    www.izibiznet.com
    www.tsabita-books.com

    BalasHapus
  2. dulu, pada zaman orba, semua orang diajari moral pancasila, tapi sayang justru banyak para pemimpin bangsa yang mengabaikan moral pancasila.

    saya kawatir hal ini terjadi lagi sekarang ini. anak-anak diajari anti korupsi, sementara pejabat negara masih enak-enak melakukan korupsi.

    yang terpenting sekarang adalah contoh kongkrit para pejabat negara untuk tidak korupsi. itu jauh lebih bermakna ketimbang doktrin antikorupsi.

    BalasHapus
  3. Ketika suatu hal positif semacam pendidikan antikorupsi dijalankan maka setan sang penggoda manusia agar tersesat dari jalan Allah mulai bersiap-siap menyusun strategi, atau membuka lagi referensi lama dari proyeknya yang telah sukses. Jikalau berpikir ala setan sih, kayaknya para setan bakal tenang-tenang aza tuh mengingat di Indonesia ini masalah norma positif dan baru dimunculkan biasanya cuma anget-anget kotoran ayam, alias tidak istiqomah dan disiplin, mengingat tidak ada target yang kongkrit dan audit yang jelas. Susahnya...

    Yang paling efektif itu pendidikan agama yang disajikan terus menerus melalui media televisi, bukan hanya waktu ramadhan dan waktu shubuh saja melainkan prime time. Disajikan dengan drama ala masyarakat indonesia. Lebih mengena sepertnya. Amal sholeh, kemudian Amar ma'ruf dan nahi munkar dijalankan oleh para orang tua sehingga dapat menjadi contoh untuk generasi berikutnya.

    BalasHapus
  4. Terima kasih untuk Hardjum Muharam, Ulum dan Niehands.

    Siapa tahu diantara Anda kelak menjadi pemimpin bangsa yang mampu meletakkan dasar-dasar kuat bagi bangsa besar ini untuk tidak terjebak dalam lingkaran setan bernama korupsi.

    BalasHapus